Sebelum Terlambat, Mari Kenali Diri Sendiri Demi Masa Depanmu Nanti

Kenali Diri Sendiri Bersama Satu Persen

“Assalamualaikum manusia alien”

Sebuah pesan WhatsApp masuk dari seorang teman yang kerap menganggapku sebagai orang aneh. Ya, katanya alien dapat menggambarkan betapa naif dan absurdnya diriku. Bukan sekali dua kali aku menerima sindiran dan pelabelan semacam itu. Hingga pada akhirnya aku bertanya-tanya, “apakah aku seaneh itu?”.

Apakah kamu pernah merasa bingung dengan diri sendiri sepertiku? Timbul perasaan bimbang dengan apa yang terjadi? Melontarkan pertanyaan terkait kepribadianmu, misalnya:

“Aku ini orangnya gimana sih?”

“Kenapa kok aku sering dikira nggak punya pendirian?”

Atau teka-teki lain yang belum terpecahkan dan mengganggu pikiranmu?

Selamat, itu artinya kamu belum seutuhnya mengenali dirimu sendiri.


Pentingnya Mengenali Diri Sendiri

Pentingnya Mengenali Diri Sendiri

Rena Masri, seorang psikolog, menyatakan bahwa sebaiknya pengenalan diri sendiri mulai dilakukan sejak anak-anak. Walau terlihat sepele, pemahaman mengenai segala hal tentang pribadi sangatlah bermanfaat. Nah, kira-kira apa sajakah nilai positif dari pengenalan diri?

#1 First Impression-mu di Mata Orang

Pastinya kamu sudah sering bertemu dan berkenalan dengan orang baru, kan? Seperti saat pertama kali masuk sekolah, kamu akan dihadapkan dengan banyak teman baru. Namun, setelah tahap perkenalan, apakah pertemuanmu itu selalu berakhir dengan kedekatan dan hubungan pertemanan? Belum tentu!! Kamu pasti akan menyeleksi orang-orang yang setidaknya memiliki sedikit persamaan denganmu, misalnya dari hobi, sifat, dan juga karakter.

Nah, saat proses perkenalan dengan orang baru, pastinya kamu akan berusaha menampilkan sisi terbaikmu. Tetapi, tidak disadari bahwa serapi apapun kamu menyembunyikan karakter, pasti ujung-ujungnya bakalan ketahuan. Seperti pepatah, “sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya pasti tercium juga”. Begitu pula, saat berkenalan, kepribadianmu akan terlihat dari mimik dan gestur tubuh.

Makanya, saat proses seleksi pekerjaan, ada tahapan interview dengan HRD. Selain untuk melihat kecakapan calon pekerja berdasarkan skills yang dipunyai. HRD juga akan menilai apakah karaktermu cocok atau tidak dengan sistem budaya suatu perusahaan. Jadi, penting banget mengetahui dan memahami kepribadian diri sendiri.

#2 Tonjolkan Kekuatan, Kelola Kekurangan

Banyak orang yang begitu bangga dengan kelebihannya. Namun tidak sedikit pula orang yang malu dengan kekurangannya. Seperti siang dan malam, kelebihan dan kekurangan itu saling melengkapi. Kekurangan itu tidak bisa terelakkan, setiap manusia pasti punya kekurangan. Bukankah di dunia ini tidak ada yang sempurna selain Tuhan?

Jadi, daripada berusaha menghilangkan kekurangan, lebih baik kelola kelemahan dengan baik. Misalnya, kamu punya sifat pelupa, dibandingkan mengeluh, lebih baik mencari solusi. Karena sifat pelupamu itu, mau tidak mau kamu berusaha mencari cara untuk mengatasinya. Seperti rajin mencatat agenda keseharian dalam notebook. Nah, bukan tidak mungkin, karena sifat pelupammu itu, kamu jadi suka menulis? Makanya, perlu banget mengenali diri sendiri supaya kamu bisa memetakan potensi sekaligus kekuranganmu.

#3 Mampu Menentukan Tujuan Hidup

“Sedang berada di titik terendah dalam hidup?”

“Bimbang memilih antara karier, pendidikan, ataukah cinta?”

Bisa jadi kamu belum mengenal dirimu sendiri.

Ya, aku tahu, setiap orang yang beranjak dewasa, pasti pernah melewati fase quarter life crisis. Merasa tidak berdaya karena apa yang dicita-citakan tidak mudah untuk digapai. Namun perasaan rendah diri dalam memilih tujuan hidup akan terasa lebih berat jika kamu tidak mengenali diri sendiri, loh!

Baca Juga : Apa Itu Quarter Life Crisis? Bagaimana Cara Kamu Menghadapinya?

#4 Mudah Mencari Solusi dari Setiap Hambatan

“Apakah kamu sering bingung mencari jawaban dari sebuah pertanyaan hidup?”

“Sering menunggu bantuan orang lain untuk menentukan keputusan?”

Itu artinya, kamu tidak yakin dengan kemampuanmu sendiri. Kamu akan sulit mencari solusi dan pada akhirnya kamu akan sering bergantung kepada orang lain. Apakah kamu tidak ingin belajar menjadi lebih mandiri?

#5 Lebih Mencintai dan Percaya Diri

Kata ‘self-love’, mungkin sudah sering berseliweran di media sosial. Banyak orang yang mengkampanyekan Teori Mencintai Diri Sendiri. Namun, dalam kenyataannya, cukup sulit bukan untuk menerima segala kekurangan diri? Ada orang yang sukses di usia muda, ada orang yang terlahir good looking, dan sejuta kelebihan lainnya yang membuat kamu semakin insecure.

Mulai sekarang, cobalah untuk menghargai setiap sentimeter dari tubuhmu, karena kamu berhak bahagia! Semakin kamu mencintai diri sendiri, maka semakin terbentuk rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Baca Juga : Self-Love: CaraMencintai Diri Sendiri Agar Hidup Lebih Bahagia


Apa Dampaknya Jika Kamu Tidak Memahami Diri Sendiri?

Dampak Tidak Memahami Diri Sendiri

“Seorang pilot pasti mengetahui seluk-beluk pesawat yang akan diterbangkannya,

Seorang nahkoda pasti telah mengeksplorasi kapal laut yang akan dibawanya sebelum mengarungi samudera”

Bagaimana denganmu? Sudahkah kamu mengenali diri sendiri? Jika belum, bersiaplah untuk menerima dampak negatif berikut ini.

#1 Semakin Sering Membandingkan Nasib

Meme Membandingkan Nasib
Sumber : idntimes.com

“Alah, cuma gitu aja, kalau aku…”

Kamu sering nggak, lagi curhat ke teman, tiba-tiba dipotong dengan dalih masalahmu tidak sebesar masalahnya. Sebal? Pasti dong.

Atau, ketika melihat postingan kehebatan selebgram di Instagram, seketika kamu merasa menjadi manusia paling tidak beruntung? Ya, selain kurang bersyukur, itu tandanya kamu juga nggak paham sama sekali dengan kemampuan diri sendiri.

#2 Kemungkingan Selalu Ingin Ikut-ikutan Hal-hal Berbau Viral

Meme Pengen Viral
Sumber : liputan6.com

Suatu hal yang viral memang tidak selalu berkonotasi negatif. Tetapi kalau kamu terus-terusan tidak mau ketinggalan dengan sesuatu yang lagi happening, artinya kamu tidak berpendirian dan nantinya akan capek sendiri.

Bahkan yang lebih buruknya lagi, demi menarik perhatian, kamu rela melakukan segala cara agar seperti artis terkenal yang sering disebut pansos (panjat sosial).

#3 Merasa Ragu dengan Kemampuan

Meme Sedang Meratapi Nasib
Sumber : pulsk.com

“Aku bisa nggak, ya?”

Pernah kepikiran seperti itu? Tenang, aku juga pernah. Dan aku yakin setiap orang pasti pernah ragu dengan kemampuannya. Namun, yang jadi masalah ialah apabila kamu selalu ragu dengan diri-sendiri.

Misalnya, kamu punya kemampuan ngedesain. Setiap hari kamu berlatih menggambar dan menggunakan software desain grafis. Kamu ingin ikut lomba poster, tetapi kamu ragu terus-menerus sama keahlianmu. Akhirnya keinginan jadi juara lomba, hanya jadi angan-angan belaka!

#4 Berpotensi Menjadi People Pleaser yang Melelahkan

Meme Ngutang
Sumber : brilio.net

“Kamu ada duit nggak, aku lagi butuh buat beli sepeda, nih”

Karena sifat nggak enakan yang kamu punya, terpaksa uang hasil tabungan dan ngirit uang makanmu telah berpindah tangan. Itu artinya, kamu takut banget orang lain menilaimu jelek, ya? Alhasil kamu rela melakukan banyak hal demi orang lain.

Berbuat baik memang harus, tetapi kamu harus tahu prioritas. Senengin dulu diri-sendiri, karena menjadi orang yang selalu baik (people pleaser) juga nggak baik untuk kehidupanmu.

Baca Juga : 4 Cara Untuk Menghilangkan Sifat Gak Enakan Agar Lebih Produktif


Yuk, Persiapkan Proses Mengenal Diri Sendiri

Proses Mengenal Diri Sendiri

Setelah menjabarkan dampak dan manfaat memahami diri sendiri. Kali ini, aku mau menemanimu di setiap langkah dalam proses pengenalan diri. Cuss, merapat…

#1 Resapi Apa yang Menjadi Kesenangan dan Ketidaksukaanmu

Contoh Tabel Kesukaan dan Tidak Disuka

Coba deh, untuk menuliskan mulai dari hal-hal sederhana terkait apa saja yang kamu sukai dan tidak sukai. Misalnya dari jenis olahraga, makanan, hingga pekerjaan. Corat-coret dulu aja di kertas dan buatlah tabel. Nanti lambat laun, kamu bakalan menyadari dan berkata, “oh, aku orangnya seperti ini”.

#2 Minta Kejujuran Kerabat Dekat Mengenai Dirimu

Meme Persahabatan
Sumber : brilio.net

“Aku introvert”

“Aku antisosial”

Eits, aku yakin, seenggaknya kamu pasti mempercayai satu orang. Entah itu saudara kandung, sahabat, ataupun kerabat dekat. Mintalah mereka untuk berkata sejujur-jujurnya mengenai kebaikan dan keburukanmu. Mengapa? Supaya hasilnya valid, kan orang lain bisa menilai kepribadian kita dari interaksi sosial selama ini.

#3 Coba Rehat Sejenak dari Media Sosial

Meme Main HP
Sumber : ilmupedia.co.id

Percayalah, semakin kamu sering scroll media sosial, maka semakin sering pula kamu membandingkan pencapaianmu dengan orang lain. Aku tahu bahwa media sosial bukan hanya untuk mencari hiburan semata, tetapi adapula informasi dan edukasi bermanfaat.

Namun, andaikata kamu mau sedikit saja mengurangi aktivitas medsos, itu artinya kamu memberikan waktu untuk pikiran beristirahat. Hal ini disetujui oleh National Institute of Mental Health yang pernah melakukan penelitian pada remaja usia 18 sampai 25 tahun. Hasilnya adalah penggunaan media sosial mampu meningkatkan risiko gangguan mental.

#4 Ikut Tes Kepribadian

Tes Satu Persen

Sudah tahu tipe MBTI-mu?

Coba deh, kunjungi website Satu Persen, disitu ada banyak jenis tes kepribadian yang bisa membuka pandanganmu terkait pemahaman diri sendiri. Sebab tes kepribadian bukan hanya IQ, loh!

#5 Gabung Seminar Berkaitan dengan Self-Love

Webinar Satu Persen

Ingin dapat ilmu baru terkait pemahaman diri sendiri? Aku saranin untuk lebih banyak membaca buku dan artikel terkait kepribadian. Kurang? Coba gabung Webinar atau Kelas yang ada di Satu Persen, agar kamu bisa berinteraksi secara langsung dengan para profesional psikologi. Atau kamu bisa kunjungi media sosial Satu Persen yang banyak menyajikan informasi terkait mental.

#6 Carilah Mentor Terbaik

Mentoring Satu Persen

Aku tahu, nggak setiap orang punya kesempatan untuk memperoleh mentor. Kamu bisa melihat perilaku idola sebagai panutan atau kamu juga bisa mengikuti Mentoring Satu Persen untuk lebih memahami diri sendiri.

Kebetulan, aku pernah ikut mentoring di Satu Persen, mentor yang dipilih bukan orang sembarangan, loh. Selain menampung segala keluh kesah peserta, mentor di Satu Persen mau mengarahkan untuk menemukan solusi dari permasalahanku tanpa menghakimi.

Testimoni Mentoring Satu Persen

Bagaimana, sudah tahu kan, kalau pemahaman diri sendiri itu krusial banget. Mutlak, wajib hukumnya setiap orang mengenali diri sendiri. Aku sendiri masih dalam tahap belajar memahami diri sendiri. Kalau kamu?

#SatuPersenBlogCompetition 

#HidupSeutuhnya


0 komentar