Gagal Paham Coding? Beberapa Menit di DQLab, Semua Bisa Jadi Data Analyst

Lulusan Perikanan Belajar Data Science
Lulusan Perikanan Belajar Data Science

Saya adalah seorang lulusan Perikanan dan Kelautan yang secara mengejutkan justru menemukan karier di bidang Content Writing. Bayangkan saja, dari menganalisis kandungan nutrisi daging ikan, kini saya sehari-hari berkutat dengan keyword, SEO (Search Engine Optimization), algoritma, dan strategi Digital Marketing. Transisi karier ini memang tak berjalan mulus dan ada satu tembok besar yang selalu saya hindari, yaitu coding, Data Analyst, dan turunannya.

Sebagai seorang Content Writer, saya tahu betul bahwa data adalah “raja” untuk sumber referensi artikel yang kredibel, performa konten, iklan, dan campaign yang sangat ditentukan oleh analisis yang akurat. Apabila ingin melompat lebih jauh dan benar-benar menjadi Digital Marketer atau SEO Specialist yang andal, maka saya tidak bisa lari dari dasar-dasar coding tersebut.

Setiap kali melihat kode pemrograman, HTML, JavaScript, Phyton, R, dan sebagainya, kepala saya langsung berputar-putar. Saya yakin, kamu yang berkarier di bidang non-IT pasti merasakan ketakutan yang sama, di mana menganggap coding hanya untuk engineer yang jenius dan paham kalkulus. Namun, dorongan dari dalam diri saya untuk memahami angka di balik traffic website terlalu kuat. 

Akhirnya, saya memutuskan untuk menantang diri-sendiri. Saya nekat, “Mari kita lihat, seberapa cepat DQLab membuat saya menyerah.” Saya memulainya dengan skeptis, tetapi apa yang terjadi dalam menit-menit pertama benar-benar mengubah cara pandang saya terhadap dunia data dan menghilangkan stigma bahwa coding itu seram.

Membongkar Stigma Coding yang Seram

Ketakutan terbesar saya saat akan memulai perjalanan di DQLab adalah pelajaran teknisnya. Saya membayangkan harus mengunduh software yang menyita banyak memori laptop, mengatur sistem yang rumit, dan berakhir dengan kode yang error. Namun, DQLab memberi kejutan yang mematahkan stigma itu.

Lima menit pertama saya bukan habis untuk menginstal aplikasi apa pun. Yang saya temukan adalah Integrated Code Editor yang langsung siap pakai di browser. Ini adalah kunci mengapa beberapa menit saya menjadi sangat efektif. DQLab menghilangkan pembatas bagi pemula. Saya bisa fokus sepenuhnya pada materi tanpa harus membuang waktu untuk ribut dengan program penerjemah kode.

Menemukan Koneksi antara Logika Peneliti dan Logika Data

Bootcamp Data Analyst DQLab
Bootcamp Data Analyst DQLab

Sebagai lulusan Perikanan dan Kelautan, otak saya terbiasa berpikir sistematis dan analitis dalam menghitung hasil tangkapan hingga mengukur kualitas air tambak. Ternyata, logika ini berkaitan erat dengan Data Science. Di sinilah kurikulum DQLab menunjukkan taringnya. Materi disajikan dalam step-by-step yang logis, sehingga saya bisa mengerti konsep di balik sintaks.

Kurang dari 20 menit, saya sudah diajari cara memanggil data, menggunakan fungsi dasar, dan perhitungan sederhana. BOOM! Angka itu muncul di layar. Ini bukan sekadar berhasil menjawab kuis, tetapi analisis data pertama yang saya lakukan sendiri. Artinya, hal ini membuktikan bahwa logika berpikir analitis dari bidang ilmu mana pun bisa diterapkan asalkan didukung oleh sumber daya yang tepat dan memadai, termasuk alat belajar dari DQLab.

Baca juga: DQLab Bootcamp Data Analyst with Python & SQL

Alur Belajar yang Bikin Ketagihan

Hal yang paling saya hargai dari DQLab adalah metode hands-on yang memaksa saya untuk langsung praktik. Kamu akan menemukan bahwa setiap teori singkat yang disajikan segera diikuti dengan tantangan coding yang harus kamu pecahkan. Hal ini membuat belajar bak bermain puzzle yang seru, bukan membaca kamus yang membosankan.

Bagi seseorang yang sehari-hari berkutat dengan kata-kata sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) seperti saya, transisi coding tak terasa karena fokusnya pada pemecahan masalah dan bukan pada hafalan rumus yang rumit. Selain itu, sistem feedback instan yang ditawarkan DQLab dapat memastikan error segera diperbaiki, sehingga rasa frustrasi tidak sempat mendominasi pikiran saya.

DQLab: Data Analyst Bukan Mimpi, Tapi Langkah Karier Nyata

Dari pesisir dan lautan ke dunia digital, Data Science terbukti bukan lagi ilmu elite milik para engineer. Dengan skill menganalis data, seorang Content Writer seperti saya bisa membuat strategi SEO yang lebih tajam. Apabila saya yang zero knowledge di bidang coding dengan latar belakang Perikanan dan Kelautan saja bisa membuat analisis data pertama dalam beberapa menit, maka kamu juga bisa dengan membayangkan potensi yang dimiliki.

Sekarang, setelah melewati fase pemula, langkah selanjutnya yang paling logis dilakukan adalah meningkatkan skill ke level profesional. Jangan hanya berhenti di basic. Apabila kamu serius ingin mengubah karier atau menajamkan keterampilan Data Analyst, maka saatnya mengambil langkah besar.

Cari tahu lebih lanjut mengenai Bootcamp Data Analyst yang disediakan oleh DQLab. Mereka punya kurikulum yang lengkap, mentor berpengalaman, dan menjamin kamu untuk siap kerja di dunia data. Mari saatnya jadikan diri kamu sebagai Data Analyst yang mampu menghimpun, menganalisis, dan membuat keputusan terkait data!



0 komentar